Selasa, 18 Oktober 2016

Level Basic vs Standard Citra ?

Pembelajaran kemarin sore, ketika kakak tingkat saya menjelaskan mengenai level basic dan standard citra yang diperoleh dari LAPAN. Sebagai pengingat saya pada akhirnya saya tuliskan pada blog ini berdasarkan bahasa sendiri karena saya termasuk orang awam dalam hal penginderaan jauh.
Citra Level Basic
Citra Level Standard
- Areanya lebih luas.
- Belum dilakukan koreksi radiometrik, geometrik dll (masih asli citra).
- Koordinat masih lari kemana-mana (masih belum tepat).
- Pengadaan citra lebih besar (lebih mahal dibandingkan dengan level standard).
- Areanya lebih kecil.
- Sudah dilakukan koreksi radiometrik, geometrik dll.
- Koordinat mendekati koordinat sebenarnya.
- Pengadaan citra lebih kecil.
Berdasarkan deskripsi diatas, semua kembali kepada kebutuhan pekerjaan.
Citra Level Basic
Citra Level Standard
Mendapatkan wilayah luas dan hasil lebih baik untuk proses orthorektifikasi.
Cocok untuk AOI yang mayoritas terbangun dari segi biaya.

Apabila AOI kecil/ terbatas dan mayoritas bukan lahan terbangun bisa menggunakan citra ini, biaya lebih ekonomis.
Sebelumnya minta maaf penjelasaan kurang lengkap dan apabila ada kritik/saran bisa ditambahkan pada kolom komentar.

Rabu, 05 Oktober 2016

Persebaran titik GCP dan ICP dan Uji Ketelitian Peta Dasar Perka BIG (2)

Identifikasi Titik Kontrol Tanah dan Titik Uji Akurasi untuk menentukan distribusi titik kontrol dan titik uji yang tersebar merata pada area pekerjaan. 
a.    Titik Kontrol Tanah
Titik  ini  merupakan  titik  kontrol  tanah  yang  digunakan  dalam  koreksi  citra  orthorektifikasi.  Syarat penentuan sebaran titik kontrol tanah adalah sebagai berikut:
o    Pada sisi perimeter area citra
o    Pada tengah area/scene
o    Pada wilayah perbatasan/overlap scene citra
o    Tersebar secara merata dalam area citra
o    Menyesuaikan kondisi terrain 
b.    Uji Akurasi
Titik Uji Akurasi titik kontrol tanah yang akan digunakan sebagai titik uji hasil orthorektifikasi. Syarat persebaran ICP adalah obyek  yang  digunakan  sebagai  titik  uji  harus  memiliki sebaran  yang  merata  di  seluruh  area  yang akan diuji.
Jumlah titik uji untuk mendapatkan ketelitian dengan tingkat kepercayaan 90% ditunjukkan pada Tabel dibawah ini.

Jumlah titik uji untuk ketelitian geometri bertambah sejumlah 5 titik untuk setiap penambahan luasan sebesar 250 km².
Ilustrasi Sebaran Titik GCP dan ICP
Syarat penentuan objek untuk titik kontrol (GCP maupun ICP) adalah sbb:
•    Obyek yang dijadikan GCP harus dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat pada citra dalam resolusi tersebut.
•    Obyek harus berada pada permukaan tanah.
•    Obyek bukan merupakan bayangan.
•    Obyek tidak memiliki pola yang sama.
•    Obyek merupakan permanen dan diam serta diyakini tidak akan mengalami perubahan atau pergeseran pada saat pengukuran GNSS.
•    Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
•    Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
•    Terdapat akses menuju lokasi GCP.
•    Bangunan dapat dipilih menjadi objek titik kontrol tanah dengan syarat adalah sebagai berikut:
     - Tidak ada objek lain selain bangunan  
     - Merupakan bangunan konkrit / bukan bangunan sementara
     - Bukan bangunan bertingkat. Ketinggian bangunan maksimal 3 meter.
     - Objek yang diukur merupakan sudut atap dan bukan sudut tembok bagian dalam bangunan.

Berdasarkan  Peraturan  Kepala  Badan  Informasi  Geospasial  Nomor  15  Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar, ketelitian peta dasar meliputi ketelitian geometri.
Ketelitian Geometri adalah nilai yang menggambarkan ketidakpastian koordinat posisi suatu  objek  pada  peta  dibandingkan  dengan  koordinat  posisi  objek  yang  dianggap posisi sebenarnya.
Langkah-langkah uji akurasi :
-    Interpretasi  hasil  survey  titik  ICP  pada  citra satelit  hasil  orthorektifikasi.

 -    Memasukkan  koordinat  ICP  hasil  pengukuran,  koordinat  ICP  hasil  interpretasi  pada  citra satelit dan jarak antara titik ICP hasil pengukuran dengan titik ICP hasil interpretasi ke dalam Tabel atau Formulir  Uji  Akurasi. Hitungan excell uji akurasi/ketelitian geometri dapat didownload disini.

-    Formulir diatas merupakan perhitungan uji akurasi menggunakan 14 titik ICP menghasilkan Akurasi Horisontal 1.027 m dengan tingkat kepercayaan 90% (CE: 1.5175) >> masuk kedalam ketelitian peta RBI skala 1:5.000 (kelas 3).

Sumber :
BIG. 2014. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar. Cibinong.-Bogor
BIG. Modul Validasi Peta Rencana Tata Ruang. Cibinong.-Bogor